Pages

Wednesday 18 November 2015

Distribusi Pakaian Melalui Sistem Warehousing

Abstrak
Sebagus apapun barang hasil produksi tidak ada gunanya kalau barang tersebut tidak dapat dinikmati konsumen. Barang hasil produksi akan sampai ke tangan konsumen dengan kegiatan yang disebut distribusi. Distribusi adalah suatu kegiatan memindahkan produk dari pihak supplier ke konsumen dalam suatu supply chain. Sedangkan Transportasi sendiri merupakan suatu presentasi awal dari suatu rangkaian supplay chain sampai ke konsumen dengan bergeraknya suatu pruduk dari satu tempat menuju ke tempat lainya. Secara umum, terdapat tiga strategi distribusi yang sering diterapkan: Direct Shipment, Warehousing, dan Cross-docking.
Kata Kunci: Distribusi, Transportasi, Direct Shipment, Warehousing, Cross-docking

Abstract
As well as any goods produced is useful if cannot be enjoyed by consumer. Manufactured cugoods will get into the consumers with the activities that called as distribution. Distribution is an activities that transfer product from the supplier to the consumer in a supply chain. Meanwhile Transportation is an initial presentation of a series of supplay chain to the consumer with a product which moving from place to place to the other. In general, there are three strategy of distribution which oftenbe applied: Direct Shipment, Warehousing, and Cross-docking.
Keyword: Distribution, Transportation, Direct Shipment, Warehousing, Cross-docking

Bab 1
Pendahuluan
Tuntutan konsumen dan tingkat persaingan antar produsen yang semakin tinggi membuat setiap perusahaan berusaha terus mencari cara untuk menjadi yang terdepan di mata konsumen. Tidak hanya dari segi kualitas barang, tetapi pelayanan yang diberikan kepada konsumen juga perlu diperhatikan. Hal ini tentu saja akan membuat perusahaan berusaha lebih keras dalam merencanakan dan melakukan kegiatan operasinya untuk tercapainya kegiatan operasi dan sesuai dengan sasaran dan tujuan perusahaan tersebut. Sistem distribusi dan transportasi menjadi penting bagi perusahaan karena menyangkut pengantaran barang dari perusahaan hingga ke konsumen akhir.
Kegiatan distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen. Strategi distribusi dibagi tiga, yaitu Direct Shipment, Cross Docking, dan Warehouse. Untuk produk khusus, dalam hal ini adalah pakaian, strategi warehousing adalah strategi yang tepat diterapkan oleh perusahaan pakaian. Strategi ini tepat digunakan oleh perusahaan pakaian karena dalam dunia mode, permintaan akan tidak tentu karena mengikuti trend yang berkembang. Permintaan produk dapat sewaktu-waktu dalam jumlah yang besar secara mendadak. Jika menggunakan strategi warehousing, maka akan tersedia produk dalam gudang.

Tuesday 6 October 2015

ANALISA PERENCANAAN PERSEDIAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU BENANG TZC 32 PADA PROSES SPINNING-1 DENGAN METODE MRP


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perekonomian  saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih. Sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan mendorong setiap perusahaan untuk menetapkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku secara tepat sehingga perusahaan dapat tetap eksis untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkanya. 

Wednesday 23 September 2015

JUDUL PENELITIAN


  1. PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. XXX UNTUK PENINGKATAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
  2. PENINGKATAN FASILITAS KAMAR RAWAT INAP VIP MELALUI PENERAPAN METODE VALUE ENGINEERING

Wednesday 16 September 2015

RSK Daftar Pustaka

Judul :
ANALISA KINERJA PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL (SERVICE QUALITY) DI RESTORAN RAWON SETAN CABANG BOGOR

Penulis : Teguh Permana
Nim : 416109010023

Kritik:

Tuesday 8 September 2015

RSK SKRIPSI 2

JUDUL SKRIPSI :
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CPE FILM DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL PADA PT. MSI

NAMA PENULIS :  HAYU KARTIKA

RINGKASAN :

Monday 7 September 2015

RSK SKRIPSI 1

JUDUL SKRIPSI : 
ANALISA PERENCANAAN PERSEDIAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU BENANG TZC 32 PADA PROSES SPINNING-1 DENGAN METODE MRP

NAMA PENULIS :  FIRMANSYAH
NIM                       :  41610010002

RINGKASAN SKRIPSI :
Di dalam skripsi tersebut bagaimana memproduksi benang dan kain tersebut serta kendala apa yang dihadapi PT. ARGO PANTES (tbk). Dari hasil penelitian dapat dilihat kebutuhan kapasitas produksi untuk melaksanakan MPS, jumlah kebutuhan material serta waktu pemesanan atau pembuatannya dalam rangka memenuhi permintaan produk akhir yang sudah direncanakan dalam MPS, menentukan besarnya kebutuhan minimal dari setiap material yang diperlukan, serta menentukan pelaksanaan rencana pemesanan yang berarti MRP mampu untuk memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan atas pemesanan harus dilakukan. PT. MERCU PRIMA (tbk) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil terpadu, dengan memproduksi tekstil berkualitas tinggi dengan bahan dasar yang terbuat dari katun dan katun campuran (campuran kapas dan polyester) yang menghasilkan produk benang sampai kain. Lalu kendala yang dihadapi oleh perusahaan tersebut adalah bahan baku yang 95%nya harus di import, dan membutuhkan pengadaan yang lama dan biaya yang tidak efisien. Akibatnya beberapa kali order terkendala oleh pengiriman produk yang telat ke konsumen. Jadi ada kekurangan dalam melakukan produksi tanpa disadari oleh sistem produksi yang akurat baik dalam pengiriman maupun pemesanan bahan baku.

SARAN :
Menurut saya skripsi tersebut sudah baik, namun masih ada beberapa hal detail yang tidak dijelaskan di dalam skripsi. Selain itu dari keempat metode Material Requirement Planning (MRP) yang telah dilakukan (FOQ,FPR,LFL,EOQ) juga telah dijelaskan secara rinci oleh penulis.

KRITIK :
Sebaiknya penulis melakukan comparison (perbandingan) yang dapat membantu penulis untuk mengambil pilihan dari opsi yang ada.


Monday 22 June 2015

10.3 Nilai dan Waktu Uang (1)

Ratna menyimpan uang sebesar Rp. 1.000.000,00 di Bank DKI dengan tingkat suku bunga 6 % setahun. Maka berapakah uang Ratna ditahun ke-4 ? 

Jawab : 
     - Dik : PV = Rp. 1000.000
                i    = 6 %
                n   = 4
    - Dit :  FV 4............................?
      Penyelesaian : 
      * Uang di tahun pertama                        * Uang di tahun ke-4
        FV1= PV (1+i)                                      FV 4= PV (1+i)4
               = 1.000.000 (1+0,06)            = 1.000.000 (1+0,06)4                   
               = 1.000.000 (1,06)                                 = 1.000.000 (1.06)4
               = 1.060.000                                            = 1.262.000

10.3 Nilai dan Waktu Uang

Dimas menyimpan uang sebesar Rp 2.500.000 dibank dengan tingkat suku bunga 8% setahun, uang pada tahun keempat adalah?

Jawab:
PV3   = Pv (1+i)^n
= Rp 2.500.000 (1+0.03)^4
= Rp 2.500.000 x 1,12550881
          = Rp 2.813.772.025

14.5 Pemahaman Kebijakan Fiskal

Apa dampak dari kebijakan fiskal?

Jawab:
Dampak dari kebijakan fiskal yaitu:

(i) Dampak terhadap sektor riil (permintaan agregat). Yang tdd komponen konsumsi pemerintah. Sejalan dengan komitmen pemerintah dalam upaya pemantapan pelaksanaan desentralisasi fiskal, kontribusi terbesar dalam pembentukan konsumsi pemerintah berasal dari komponen belanja barang dan jasa oleh daerah dan komponen pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB). Dengan stimulus belanja barang dan jasa serta PMTB, maka perekonomian dapat dipacu lebih tinggi; 
(ii) Dampak terhadap sektor moneter. Tetap ekspansifnya operasi fiscal pemerintah tersebut karena Pemerintah konsisten dengan upaya pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal secara terukur dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi melalui belanja pemerintah. 
(iii) Dampak Neraca Pembayaran (Cadangan Devisa). Secara keseluruhan dampak operasi keuangan Pemerintah diperkirakan meningkatkan jumlah cadangan devisa nasional. 

Sumber: http://giyan-nevergiveup.blogspot.com/2013/03/pengertian-kebijakan-anggarankebijakan.htm

14.5 Pemahaman Kebijakan Fiskal

Jelaskan fungsi dari kebijakan fiskal!

Jawab:
a)    Fungsi alokasi
Untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang ada pada msayarakat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Pajak à Fasilitas
b)   Fungsi distribusi
Agar pendapatan nasional dapat merata dan dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.
c)    Fungsi stabilisasi
Terjaganya keseimbangan ekonomi khususnya ketersediaan lapangan pekerjaan, tingkat harga pokok relatif stabil.

11.3 Inflasi (1)

Sebutkan penyebab terjadinya inflasi!

Jawab:



  • Pemerintah, jika penerimaan pemerintah lebih kecil daripada pengeluaran, maka pemerintah dapat mencetak uang baru, hal ini akan dapat menimbulkan inflasi jika tidak diimbangi dengan penambahan produksi yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
  • Pihak swasta, inflasi dapat terjadi jika pihak swasta banyak menerima kredit dengan jumlah besar untuk memenuhi permintaan penjamin kredit pihak swasta.
  • Ekspor impor, jika ekspor lebih besar daripada impor maka devisa yang diterima akan menambah jumlah uang yang beredar didalam negeri sehingga kemungkinan dapat menimbulkan inflasi.
  • Penerimaan dan pengeluaran negara, apabila jumlah penerimaan lebih kecil dari pengeluaran maka terjadi defisit, sehingga pemerintah harus mencetak uang baru, tetapi kalau penambahan uang baru tidak seimbang dengan yang dibutuhkan maka justru dapat menimbulkan inflasi.


  • 13.1 Inflasi

    Diketahui: 
    Indeks Harga Konsumen bulan Maret 2005 = 150,65 
    Indeks Harga Konsumen bulan Februari 2005 = 145,15 
    Besarnya laju inflasi bulan Maret 2005 adalah: 

    Jawab:
    Laju Inflasi = 150,65 – 145,15 / 145,15 x 100% = 3,79% 
    Termasuk inflasi ringan. 

    11.2 Lembaga Keuangan (1)

    Baitul Mal wa Tamwil (BMT),merupakan lembaga keuangan non bank yang berbasis pada prinsip syari’ah. Dilihat dari sisi jangkauannya, BMT cenderung lebih dekat pada masyarakat. Bagaimana peran BMT dalam peningkatan kualitas ekonomi? Sebutkan contoh kasus yang bisa memperkuat argumen anda! 

    Jawab:
    Peran BMT dalam peningkatan kualitas ekonomi yaitu sebagai :
    - motor penggarak ekonomi dan sosial masyarakat banyak
    - ujung tombak pelaksanaan sistem ekonomi syariah
    - penghubung antara jaum aghnia (kaya) dan kaum dhuafa (miskin)
    - sarana pendidikan informal untuk mewujudkan prinsip hidup ysng barokah, serta
    - ahsanu ‘amalia dan salaam melalui spiritual communication dengan dzikir qolbiyah    ilahiyah.
    Contoh kasus:
    Adanya peningkatan kualitas dan SDM anggota, pengurus dan pengelola menjadi lebih profesional, saalam dan amanah sehingga semakin utuh dan atangguh dalam berjuang dan berusaha menghadapi tantangan global.

    11.2 Lembaga Keuangan


    Jelaskan pengertian dari Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB )

    Jawab: Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif.

    9.3 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

    Sebutkan dan jelaskan apa saja yang termasuk faktor subjektif dari faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang!

    Jawab:
    A. Sikap hati-hati
    Seorang konsumen berusaha untuk lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya dengan cara menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menghadapi kesulitan di masa yang akan datang.
    B. Kekayaan (warisan) yang dimiliki
    Menrut Keynes, seseorang yang memiliki kekayaan dari warisan atau tabungan akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki pendapatan yang besar dari warisan atau tabungan lebih memilih untuk menyisihkan pendapatannya untuk tabungan dengan tujuan memperoleh kekayaan di masa yang akan datang.

    9.3 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

    Sebutkan faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang berdasarkan faktor ekonomi!

    Jawab : 1. Pendapatan. Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis diikuti dengan peningkatan pengeluaran komsumsi.
    2. Kekayaan. Orang kaya yang banyak mempunyai aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi yang besar.
    3. Tingkat bunga
    4. Perkiraan masa depan. Orang yang was-was akan nasibnya di masa datang akan menekan konsumsi.

    Sunday 26 April 2015

    Antara Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Kesiapan Indonesia Dalam Mengahadapinya

                                                 Oleh
                                           Farah Devina
                                              Abstrak
    Pada tahun 2015 ini, kita akan dihadapkan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN / MEA (ASEAN Economic Communities). Masyarakat Ekonomi Asean 2015 merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara. Tujuan dibentuknya MEA ini untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar negara ASEAN. Indonesia sebagai negara dengan ekonomi paling besar di ASEAN, dengan sekitar 40 persen dari PDB ASEAN, dan hampir setengah dari populasi ASEAN merupakan aktor penting dalam MEA yang akan berlangsung ini. Namun Indonesia diperkirakan masih belum siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015 ini. Maka dari itu diperlukan strategi dan langkah-langkah agar Indonesia bisa siap dan dapat memanfaatkan momentum MEA 2015.
    Kata kunci: MEA, pasar bebas, stabilitas, perekonomian, strategi
                                             Abstract
    In 2015, we’re gonna be faced to ASEAN Economic Communities (AEC). Asean Economic Communities 2015 is realization of free market in Southeast Asia. The purpose of establishment this MEA is to increased the stabilization of economy in ASEAN, and expexted to resolve issues in the field of economics between asean countries. Indonesia as country with biggest economy in ASEAN, with approximately 40 percen of PDB ASEAN, and almost a half of the ASEAN population, is an important actor of MEA. However, Indonesia is expected to still not ready to face this 2015 Asean Economic Communities. Therefore necessary strategies and measures so that Indonesia can be ready and able to take advantage of this 2015 Asean Economic Communities.
    Keyword: AEC, free market, stabilization, economy, strategies
                               
                                            Pendahuluan
    Masih banyak pertanyaan tentang jalan menuju masyarakat ekonomi ASEAN 2015. Negara-negara anggota ASEAN cukup komit untuk merealisasikan apa yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MIA) per 2015 dengan potensi masing-masing untuk tumbuh dan kesiapannya menghadapi berbagai tantangan yang melingkupi proses pembentukan MEA tersebut. Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan sasarannya yang mengintegrasikan ekonomi regional Asia Tenggara menggambarkan karakteristik utama dalam bentuk pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi yang sangat kompetetif, kawasan pengembangan ekonomi yang merata atau seimbang, dan kawasan yang terintegrasi sepenuhnya menjadi ekonomi global.  Dampak terciptanya MEA adalah terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Konsekuensi atas kesepakatan MEA yakni dampak aliran bebas barang bagi negara-njegara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal.
                       
                                             Permasalahan
    Meski tercatat sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah ruah dengan luas dan populasi terbesar di antara negara-negara lainnya di Asean, Indonesia diperkirakan masih belum siap menghadapi MEA tahun 2015. Pernyataan skeptis tersebut sangat beralasan mengingat bahwa masih ada sejumlah masalah mendasar yang menimpa Indom=nesia dan harus segera diatasi sebelum berlakunya MEA pada tahun 2015. Iklim investasi kurang kondusif yang diindikasikan melalui masalah ruwetnya birokrasi, infrastruktur, masalah kualitas sumber daya manusia dan ketenagakerjaan serta korupsi merupakan sebagian dari masalah yang saat ini masih menyandera pemerintahan Indonesia. Kendala-kendala tersebut mengakibatkan Indonesiabelum dapat mensejajarkan diri untuk “tegak sama tinggi dan duduk sama rendah” di antara negara-negara Asean lainnya.
    Kondisi serupa juga dialami oleh beberapa negara Asean lainnya. Kekhawatiran atas kesiapan semua negara anggota Asean untuk pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean juga terungkap melalui survey yang dilakukan pleh Kamar Dagang Amerika di Singapura. Survey yang melibatkan 475 pengusaha senior Amerika tersebut mengungkapkan bahwa 52 persen responden tidak percaya MEA dapat diwujudkan pada tahun 2015. Oleh karena itu tidaklah berlebihan bila kemudian muncul suatu pertanyaan besar: “Sudah siapkah Industri Nasional berkompetisi dalam Masyarakat Ekonomi ASEN yang lebih dikenal dengan istilah Pasar Bebas ASEAN pada akhir tahun 2015 ini?”
                                            Pembahasan
    Menjelang MEA yang sudah di depan mata, pemerintah Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan langkah strategis dalam sektor tenaga kerja, sektor infrastruktur, dan sektor industri. Dalam mengahdapi MEA, pemerintah Indonesia menyiapkan respon kebijakan yang berkaitan dengan Pengembangan Industri Nasional, Pengembangan Indrastrukstur, Pengembangan Logistik, Pengembangan Investasi, dan Pengembangan Perdagangan. Selain itu masing-masing kementrian dan Lembaga berusaha mengantisipasi  MEA dengan langkah-langkah strategis.
    Pemerintah berusaha mengubah paradigma kebijakan yang lebih mengarah ke kewirausahaan dengan mengedepankan kepentingan nasional. Untuk bisa menghadapi persaingan MEA, tidak hanya swasta (pelaku usaha) yang dituntut harus siap namun juga pemerintah dalam bentuk kebijakan yang pro pengusaha.  Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari para pembuat kebijakan hingga masyarakat umum sangatlah diperlukan untuk memastikan kesiapan seluruh elemen bangsa dalam menghadapi pasar bebas yang disebut Masyarakat Ekonomi Asean ini.
                                             Kesimpulan
    ASEAN Economic Community atau Mayarakat Ekonomi Asean (MEA) ini  dibentuk dengan misi menjadikan perekonomian di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan negara-negara yang perekonomiannya lebih maju dibandingkan dengan kondisi negara ASEAN saat ini. Selain itu juga dapat menjadikan posisi ASEAN menjadi lebih strategis di kancah Internasional, kita mengharapkan dengan terwujudnya komunitas masyarakat ekonomi asean ini dapat membuka mata semua pihak, sehingga terjadi suatu dialog antar sektor yang dimana nantinya juga saling melengkapi diantara para stakeholder sektor ekonomi di negara-negara Asean ini sangat penting. Indonesia, sebagai salah satu anggota di ASEAN tentu akan menghadapi tantangan dalam persaingan pasar bebas Asean. Peluang yang sudah terbuka ini, kalau tidak segera dimanfaatkan, kita akan tertinggal, karena proses ini juga diikuti gerak negara lain dan hal itu terus bergulir. Kita harus segera berbenah diri untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang kompettitif dan berkualitas global. Untuk itu keterlibatan seluruh pihak baik pedagang kecil hingga pengusaha besar bahkan pemerintah harus saling mendorong kelancaran persiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ini.
                                           Daftar Pustaka

    Sunday 5 April 2015

    Rapem 7, Subab 2: Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

    Sebutkan 3 metode pendekatan perhitungan pendapatan nasional!

    Jawab:
    a. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
    Metode pengeluaran adalah menghitung jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi (rumah tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga luar negeri).
    Rumus:
    Y = C + I + G + (X – M)
    Keterangan:
    Y = Pendapatan Nasional
    C = Konsumsi
    I = Investasi
    G = Pemerintah
    X = Expor
    M = Impor

    b. Metode Produksi (Production Approach)
    Metode produksi adalah menghitung jumlah keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua kegiatan dalam ekonomi yang dihasilkan bidang – bidang usaha dalam suatu negara.
    Rumus:

    NT = NO-NI
    Dimana :
    NT = Nilai Tambah (Pendapatan Nasional)
    NO = Nilai Output(Penjualan)
    NI = Nilai Input(Pembelian)

    Sehingga untuk menghitung pendapatan suatu negara secara keseluruhan, dapat dihitung pula dengan cara:

    Y = Ʃ NTi . Qi
    Dimana:
    Y = Pendapatan Nasional
    NTi = Nilai Tambah
    Qi = Jumlah Barang

    c. Metode Pendapatan (Income Approach)
    Metode pendapatan adalah menghitung jumlah penerimaan atas penggunaan faktor – faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode.
    Rumus:
    Y = R + W + I + P
    Dimana:
    Y = Pendapatan Nasional
    W = Wage (upah tenaga kerja)
    R = Rent (sewa tanah / alam)
    I = Interest (Bunga)
    P = Profit (Laba)


    Sumber:
    http://dolphin-crusher.blogspot.com/2011/05/perhitungan-pendapatan-nasional.html

    Rapem 6, Subab 2: Pasar Monopoli

    Apa yang dimaksud Pasar Monopoli? Sebutkan ciri-cirinya.

    Jawab:
     LPasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja atau bisa disebut suatu pasar yang penjualnya hanya ada satu dan pembelinya banyak dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti.

    Ciri – cirri pasar monopoli:
    v  Tidak mempunyai barang pengganti
    Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada di pasar.

    v  Tidak dapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
    Maksudnya karena sifatnya monopoli maka pesaing tidak dapat masuk ke dalam pasar tersebut karena barang yang dihasilkan hanya dimiliki oleh perusahaan tersebut saja dan selain itu biasanya dibatasi dengan undang – undang dan bersifat legal.

    v  Dapat mempengaruhi harga
    Karena perusahaan monopoli merupakan satu – satunya penjual di pasar maka penentuan harga dapat dikuasai sepenuhnya, dengan mengendalikan ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendaki.

    v  Promosi iklan kurang diperlukan
    Biasanya perusahaan monopoli tidak perlu mempromosikan barangnya dengan iklan karena pembeli akan membeli barang kepada perusahaan tersebut karena tidak ada pilihan.

    Sumber:
    http://wahyusaputro88.blogspot.com/2011/10/pengertian-pasar-monopoli-dan-ciri.html

    Rapem 5, Subab I: Pendekatan Totalitas

    Jelaskan yang dimaksud dengan Teori Totalitas!

    Jawab:
    Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (maximum selling). Sebab semakin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

    Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Jika harga jual per unit output (P) dan jumlah unit output yang terjual (Q), maka TR = P.Q. Biaya total adalah jumlah biaya tetap (FC) ditambah biaya variable per unit(v) dikali biaya variable per unit, sehingga:
    π = P.Q – (FC + v.Q)

    Sumber:
    http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/memaksimumkan-laba-pendapatan-maksimum/