Pages

Tuesday 6 October 2015

ANALISA PERENCANAAN PERSEDIAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU BENANG TZC 32 PADA PROSES SPINNING-1 DENGAN METODE MRP


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perekonomian  saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih. Sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan mendorong setiap perusahaan untuk menetapkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku secara tepat sehingga perusahaan dapat tetap eksis untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkanya. 
Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur pastilah mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh  keuntungan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut  tidaklah  mudah karena hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu untuk menangani faktor-faktor tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai kelancaran produksi. Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila proses produksi berjalan dengan lancer maka tujuan perusahaan dapat tercapai, tetapi apabila proses tersebut tidak berjalan dengan lancer maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Sedangkan kelancaran proses produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada tidaknya bahan baku yang akan diolah dalam produksi. 
Kesalahan dalam penetapan investasi pada perusahaan akan menekan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Adanya investasi yang terlalu besar pada perusahaan, akan mempengaruhi jumlah biaya penyimpanan yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanan bahan mentah yang dibeli. Biaya ini berubah ubah sesuai dengan besar kecilnya bahan yang disimpan. Biaya penyimpanan ini meliputi biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya sewa gudang dan biaya yang terjadi sehubungan dengan kerusakan barang yang dsimpan dalam gudang. Begitu juga sebaliknya jika investasi pada persediaan terlalu kecil maka juga dapat menekan keunangan perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya biaya stock out yaitu biaya yang terjadi akibat perusahaan kehabisan persediaan yang meliputi hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan karena permintaan konsumen yang tidak dilayani, proses produksi yang tidak efisien dan biaya-biaya yang terjadi akibat pembelian bahan secara serentak.
Setiap perusahaan baik itu perusahaan manufaktur maupun perusahaan perdagangan haruslah menjaga persediaan yang cukup agar kegiatan operasi perusahaanya dapat berjalan dengan lancer dan efisien. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah agar bahan baku yang dibutuhkan hendaknya cukup tersedia sehingga dapat menjamin kelancaran produksi. Akan tetapi hendaknya jumlah persediaan itu jangan terlalu besar sehingga modal yang tertanam dalam persediaan biaya-biaya yang ditimbulkanya dengan adanya persediaan juga tidak terlalu besar. Untuk itu penting bagi setiap jenis perusahaan mengadakan pengawasan atau pengendalian atas persediaan, karena kegiatan ini dapat membantu agar tercapainya suatu tingkat efisiensi penggunaan dalam persediaan. Tetapi perlu ditegaskan bahwa hal ini tidak akan dapat melenyapkan sama sekali resiko yang timbul akibat adanya persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil melainkan hanya mengurangi resiko.
PT. MERCU PRIMA (tbk) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil terpadu, dengan memproduksi tekstil berkualitas tinggi dengan bahan dasar yang terbuat dari katun dan katun campuran (campuran kapas dan polyester) yang menghasilkan produk benang sampai kain. Di tahun 2012 Perseroan aktif mencari pangsa pasar baru, meningkatkan efisiensi di semua unit usaha, meningkatkan produk berkualitas, restrukturisasi mesin-mesin untuk memperbaiki kinerja operasional perusahaan. Hal itu terbukti dengan meningkatnya hasil penjualan. Perseroan mencatat kenaikan penjualan sebesar 18% yaitu Rp 1.001 Milyar di 2012 dibandingkan dengan Rp 848 Milyar di 2011. Walaupun telah terjadi kenaikan penjualan, Perseroan masih mengalami kerugian tahun berjalan sebesar Rp.118.9 miliar di 2012 dibandingkan Rp. 140.4 miliar di 2011 dikarenakan harga pasar komoditi yang tidak stabil. Lalu kendala yang dihadapi adalah bahan baku yang 95%nya harus di import, dan membutuhkan pengadaan yang lama dan biaya yang tidak efisien. Akibatnya beberapa kali order terkendala oleh pengiriman produk yang telat ke konsumen. Jadi ada kekurangan dalam melakukan produksi tanpa disadari oleh sistem produksi yang akurat baik dalam pengiriman maupun pemesanan bahan baku.
Produk yang akan dibahas merupakan produk benang jenis TZC 32 yang merupakan varian dari produk dari PT. MERCU PRIMA Tangerang (tbk). Benang ini berjenis combed atau 100% cotton yang semua bahan bakunya di import langsung dari negara Tanzania.  Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan analisa perencanaan persediaan bahan baku  dengan metode MRP (material resource  (pencahayaan, kebisingan dan temperatur) namun secara terpisah.
1.2   Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penelitian dilakukan di PT. MERCU PRIMA (tbk) yang merupakan salah satu produsen benang dan kain yang produknya bermacam-macam. Maka, perumusan masalah yang akan menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisa perencanaan persediaan bahan baku benang TZC 32 yang paling optimal dan ekonomis di PT. Mercu Prima Tangerang (tbk) ?
1.3   Batasan Masalah
Agar pembahasan dapat terpusat dan terarah sesuai dengan tema penelitian ini. Maka dilakukan pembatasan masalah untuk mempermudah penelitian dan mudah dipahami. Adapun batasan batasan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Pembahasan masalah hanya menyangkut pada bahan baku pembuatan produk benang TZC 32 di PT Mercu Prima Tangerang (tbk).
2.      Proses produksi yang diamati dalam penelitian ini adalah produksi benang TZC32.
3.      Data yang digunakan untuk metode peramalan adalah tahun 2013 dan dilakukan untuk satu periode mendatang.
4.      Perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP) dalam penelitian ini dilakukan dengan metode lot size :
§  Fixed Period Requirement (FPR)
§  Lot for lot (LFL)
§  Fixed Order Quantity (FOQ)
§  Economic Order Quantity (EOQ)

1.5   Sistematika Penulisan
Dalam laporan penulisan tugas akhir ini, untuk mendapatkan hasil yang teratur, terarah dan mudah dipahami, maka penulisan disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I                          Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan , dengan maksud memperoleh gambaran umum mengenai masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.

No comments:

Post a Comment